APA KATA MEREKA SEPUTAR GELARAN IKF 2008
Musik keroncong dapat menjadi kekayaan budaya, sama halnya dengan Keraton Surakarta yang masih bertahan sampai usia 263 tahun ini “ sambut Kanjeng Gusti Mung saat mengukuhkan Keraton Sitihinggil Surakarta Hadiningrat sebagai keraton imajiner keroncong (Keroncong Virtual Palace).
Selain untuk memperkuat posisi Solo sebagai Kota Keroncong, sekaligus juga membangkitkan kesadaran bahwa keroncong patut di lestarikan dan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap musik keroncong,” papar Pedhet Wijaya – Ketua Panitia IKF 2008, Solo – kepada sejumlah media yang hadir meliput pembukaan acara pagelaran tersebut.
“Keroncong adalah musik bangsa yang harus di lestarikan bersama bukan hanya milik Solo saja… Ada banyak kelompok keroncong namun yang terpenting adalah tetap menjaga kerukunan,” pesan sang legenda, Gesang, yang kala itu tengah sakit saat dikunjungi ketua panitia IKF 2008 dan beberapa rekan wartawan di kediamannya.
“Kalau IKF sukses, kami ikut senang. Apapun keadaanya. Hamkri adalah salah satu pilar yang mendirikan dan menegakkan keroncong…. alasan kami mengundurkan diri dari kepanitiaan adalah masalah mengenai pemberian kompensasi transportasi ke Solo bagi peserta dari luar Solo, bukan soal nilainya yang penting, tapi soal penghargaan kepada musisi begitulah…” ujar Waldjinah, Ketua Hamkri Solo, yang baru menuturkan alasan Hamkri mengundurkan diri kepada pers setelah IKF 2008 selesai dilaksanakan.
“ Selama 34 tahun di umur saya sekarang, baru inilah saya menyanyikan lagu keroncong, saya sangat terkesan… “ Melly, penyanyi pop dan selebritis, menyampaikan kesannya pada penonton usai menyanyikan lagunya ‘Suara Hati Kekasih’ dalam iringan keroncong, bahkan tampak di ujung lagu karyanya itu, Melly menambahkan cengkoknya membuat tampilan lagu seperti keroncong.
“Menjadi peserta festival keroncong merupakan tantangan bagi kami karena ini pertama kali kami memainkan musik China dalam irama keroncong. Walau begitu, kami ingin menampilkan yang terbaik dan memberi warna kebudayaan Indonesia, ” ujar Andri Harmony- Harmony Chinese Music , Peserta IKF 2008, seusai pertunjukan.
“ Kami gembira sekali bisa ikut tampil di ajang IKF 2008 ini, bisa bersilahturahmi dengan seniman musik di Indonesia. Semoga acara IKF 2008 ini dapat di agendakan rutin setahun sekali dan Yayasan Warisan Johor diundang kembali,” papar H. Omar Qaib, pimpinan dari Yayasan Warisan Johor ini.
“Saya merasa senang ada pelaksanaan IKF seperti ini di Solo. Bahkan sebisa mungkin harus dilaksanakan tahun depan di sini lagi …” ujar Rizky, salah satu warga Kedunglumbu, Solo yang mengikuti acara pagelaran ini dengan sangat antusias.