GELIAT KERONCONG NUSANTARA

“Katanya sedang di Palembang,” demikian sebuah pesan yang ada dalam laman facebook personel Tjroeng. Pesan itu membuat terhenyak, terlebih setelah tahu bahwa yang meninggalkan pesan adalah anak muda, kuliah memasuki semester kedua. Dari obrolan yang terjadi, Tim Tjroeng mendapat undangan untuk bisa datang pada acara Keroncong Lovers yang disiarkan langsung oleh Sriwijaya TV, pada pukul 21:00 setiap hari Selasa.

Sepanjang 1 (satu) jam, menikmati keroncong secara live di studio Sriwijaya TV, cukup memberikan arti setidaknya bagi kota Palembang dan sekitarnya. Terlebih, dengan tampilnya Bunga (18 tahun) sebagai penyanyi keroncong member suasana tersendiri. Mahasiswi semester 2 di Universitas PGRI Palembang tersebut menunjukkan bahwa, generasi muda di kota Palembang sudah mulai terlibat dalam usaha menghidupkan keroncong. Setidaknya prestasi Bunga, sebagai juara pertama festival lagu keroncong tingkat mahasiswa layak untuk dijadikan tonggak bangkitnya keroncong di Palembang.

Keroncong Antar Daerah

Geliat keroncong di berbagai daerah di Indonesia semakin hari semakin ramai. Dan, keterlibatan dalam keroncong tidak semata urusan pemusik dan penyanyi keroncong semata. Untuk Jakarta, setidaknya Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat pada tanggal 24 s/d 26 Mei 2012 menyelenggarakan Festival Penyanyi Keroncong se Jawa-Bali dan Sumatera bertempat di Balai Latihan Kesenian Jakarta Barat Jalan Rama Raya, Komplek Persada Sayang, Rawa Buaya, Cengkareng. Festival tersebut diselenggarakan untuk kategori Umum dan kategori Siswa SMA/ sederajat. Menurut Lilis, salah satu panitia acara, penyelenggaraan festival ini sebagai langkah untuk menjaring bakat-bakat baru di bidang keroncong.

Disampaikan oleh Tri Sulistyowati, SH,MH yabng akrab dipanggil Lilis selaku Koordinator Acara, Penyelenggaraan festival keroncong untuk Memperingati 104 Tahun Kebangkitan Nasional dan 14 Tahun Reformasi. Setidaknya ada 4 (empat tujuan) dalam penyelenggaraan festival, seperti dilansir oleh Panitia, yakni : 1) Menggelorakan atau memupuk jiwa dan semangat nasionalisme serta cinta tanah air di kalangan generasi muda dan masyarakat pada umumnya dalam rangka membangun karakter bangsa melalui penghayatan lagu-lagu keroncong bertema perjuangan dan cinta tanah air; 2) Menyalurkan potensi/ bakat seni suara bagi pecinta keroncong; 3) Melestarikan lagu-lagu keroncong di khasanah seni musik nasional sebagai salah satu seni budaya Indonesia; dan 4) Mewujudkan partisipasi Universitas Trisakti dalam memajukan kebudayaan Nasional.

Masih di sekitar Jakarta, sekumpulan pegiat keroncong dari berbagai wilayah bertemu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk untuk saling menyaksikan pertunjukan antar insan keroncong. Setidaknya perutusan dari berbagai group keroncong hadir, semisal personel dari Sanggar Kemala Puspita (Bogor), de Temasik (Singapore), Tasikmalaya, Lampung, Bandung dan Jakarta sendiri. Semangat “Keroncong Harus Tetap Abadi Dan Selalu Exist” menjadi dasar bagi para pegiat ini bertemu dan saling belajar.

Di Demak, Jawa Tengah, Komunitas Pecinta Keroncong (KPK) Demak rutin menyelenggarakan Pagelaran Keroncong Akhir Bulanan. Dan pada bulan Mei didukung oleh OK Gita Citra Alam dan Hotel Citra Alam menggelar acara “Keroncongan Bersama” dengan menghadirkan OK Harmoni dari Semarang.

Di Semarang, “Festival Semarang Gayeng Tenan” menampilkan Congrock 17 yang feat Tata Zaneta dan Acha Paramita. Festival itu sendiri merupakan acara rutin Kota Semarang dalam menyemarakkan kegiatan kesenian.

Marco Marnadi, pimpinan Congrock 17 yang sekaligus juga pegiat Dewan Kesenian Semarang mencoba memberikan warna yang lebih hidup bagi geliat keroncong di Indonesia pada umumnya.

Kartini Keroncong dan Kaum Muda Berkeroncong

Secara khusus, pada bulan tanggal 21 April 2011 bersamaan dengan ulang tahun OK ISAKUIKI, Cilacap menyelengarakan “Tjilatjap Kerontjongan Maning” bertempat di Alun-alun Cilacap. Terlibat dalam acara tersebut adalah OK Nadya Dewi (Purbalingga), OK Gema Kencana (Banyumas), OK Cahaya Muda (Cilacap), OK Tunas Wiku (Cilacap), OK Irama Abadi (Kroya) dan OK ISAKUIKI sebagai tuan rumah.

Pementasan OK Nadya Dewi dalam acara tersebut, setidaknya member warna tersendiri. Sebagai group keroncong dengan personel yang seluruhnya perempuan menegaskan tegaknya emansipasi dalam dunia kesenian. Meski dalam hal ini, regenerasi perlu mendapat perhatian.

Dalam konteks regenerasi serta pendidikan keroncong, Radio Lita FM Bandung bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dan LAPIS LEGIT Orkes Keroncong UPI Bandung.dengan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Bandung menyelenggarakan “Workshop Berkeroncong Bagi Krontjongers Moeda Bandoeng”. Workshop ini didukung oleh DPP HAMKRI, Krontjong Toegoe Djakarta, OK.Pesona Jiwa Jakarta, OK. Batavia Mood Jakarta, Oxygen Keroncong Entertainer Bandung, KTN Bandung.

Sebagai narasumbar dalam workshop tersebut adalah Ages Dwiharso (OK Batavia Mood) dan Koko Thole (OK Pesona Jiwa). Materi yang dibahas dalam workshop ini adalah bagaimana menghidupkan keroncong pada saat ini. Sehingga salah satu materi yang disampaikan cukup teknis tentang teori music keroncong.

Disamping itu, menyikapi keroncong di era sekarang. “Apa yang mau kita lakukan dengan keroncong, karena keroncong bisa menyelamatkan Indonesia,”seperti disampaikan oleh Partho DJ, selaku Penyelenggara. Peserta yang seluruhnya adalah anak muda, tertantang dengan sapaan tersebut, menjalani workshop hingga usai.

(mboets : diolah dari berbagai sumber)

Please follow and like us:

tjroeng

Tjroeng Admin

3 thoughts on “GELIAT KERONCONG NUSANTARA

  • June 12, 2012 at 12:04 am
    Permalink

    Tokoh keroncong ini lahir di Jawa Timur pada 1936 dan telah menciptakan 1.050 lagu, jumlah yang fantastis sehingga namanya tercatat dalam Museum Rekor Dunia-Indonesia. Anjar Any dikenal sebagai tokoh keroncong yang memopulerkan langgam Jawa dan membuka pintu kreativitas lahirnya langgam dari etnik lain di Nusantara , karena mampu menggabungkan titilaras slendro dan pelog dengan musik diatonik dalam keroncong.Salah satu lagu dari tokoh keroncong yang populer adalah Yen Ing Tawang Ono Lintang, adalah sumbangan tak ternilai bagi khazanah musik tanah air. Dia juga yang menulis lagu Jangkrik Genggong, lagu yang fenomenal karena mengkritik politikus di awal Orde Baru. Tokoh keroncong ini mungkin tidak begitu dikenal, tapi lagu-lagu keroncong yang diciptakannya tidak usah diragukan.

  • August 24, 2013 at 2:56 pm
    Permalink

    Info yang sangat menarik.
    Lebih heboh lagi, jika anda mahir mengatasi masalah sound system.
    Ayo, gabung di Sound System School Jakarta.
    Dengan pengajar yang Profesional, Yang telah berhasil meluluskan lebih dari 1300 siswa bersertifikat.
    Info lihat : http://www.soundsystemschool.com / http://www.operatorsound.com atau hubungi
    CP : 021-93930555 / 08998.100.555

    Many Thanx.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial