KR. SEGENGGAM HARAPAN
Budiman BJ – 1978
Di ufuk timur, manakala sinarmu redup tertutup awan
Hari cerah, tiada menjelang bagaikan punah harapan,
Tiba datang sepercik sinar pelita,
kau remaja pembawa cahya nan terang sampaikan di hari esok
pancarkan sinar budaya, budaya cipta pra seni
yang kan abadi
Hanya padamu, kusampaikan segenggam harapanku
teguh kukuhkan hatimu,
junjung tinggi budayamu,
semoga abadi
Demikian bentuk kegundahan seorang Budiman BJ, di akhir tahun 1970-an, terhadap perkembangan seni yang ada di Indonesia. Dalam sosok remaja, pembawa cahaya nan terang dan penuh harapan, segenggam harapan ditaruhkan.
Di tahun 1970-an, adalah kuatnya arus budaya pop dan rock ke Indonesia, dan menggerus music keroncong. Dan banyak yang mengkhawatirkan budaya asli Indonesia lama-lama akan tergerus oleh derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui berbagai jalur. Budaya asing yang dikemas dengan berbagai bentuk, seperti musik, film, media masa, gaya hidup sampai makanan dan obat-obatan. Budaya asing masuk ke Indonesia didukung dengan dana yang sangat besar, teknologi dan kekuatan.
Kekhawatiran ini tidak terlalu salah, sebab begitu banyak anak muda yang kurang mengenal budaya bangsa, warisan leluhur yang sebenarnya sangat indah, bernilai dan agung. Dalam konteks yang lebih sempit, budaya asli Indonesia yaitu keroncong yang pernah berjaya di tanah air ini, seperti makin tidak popoler di negeri sendiri. Padahal seni budaya ini sungguh sangat berbeda dengan musik manca negara, keroncong berasal dari budaya sendiri, sekalipun peralatan musiknya berasal dari negara lain, namun sangat berbeda cara memainkannya, sangat Indonesia.
Segenggam Harapan
Belakangan ini, banyak anak muda mulai menggemari keroncong. Banyak sekolah mulai berkeroncong, banyak grup keroncong yang membuat ‘grup yunior’, banyak penyanyi cilik, penyanyi muda berkeroncong. Hal seperti ini adalah berita yang sangat menggembirakan, melegakan dan memberi harapan.
Barangkali, kebangkitan dan masa depan keroncong pada generasi muda seperti inilah yang diharapkan oleh Budiman BJ, yang tertuang dalam Kr. Segenggam Harapan. Pada generasi muda, terlihat sepercik sinar pelita yang menerangi dunia manakala matahari tertutup awan. Manakala music keroncong lebih banyak dikungkung pada sangkar emas dan kehilangan daya kreasinya, maka pada generasi muda ada segenggam harapan untuk mengembangkan keroncong, agar keroncong menjadi hidup, tumbuh dan berkembang. Segenggam Harapan dari Budiman BJ, adalah harapan kita semua.
Semoga hal ini merupakan awal kebangkitan budaya Indonesia, kebangkitan seni Indonesia, kebangkitan keroncong. Semoga. (Wd-2011)