Bung Karno dan Musik Keroncong

“Indonesia itu dimana ?”, tanya seorang warga negara Rusia ketika seorang wisatawan Indonesia yang sedang berkunjung ke sana menjelaskan asal usulnya. Setelah cukup repot menjelaskan di mana keberadaan Indonesia, akhirnya orang Rusia itu mengerti Indonesia dengan mengatakan,” Oh … yang presidennya dulu bernama Mr. Soekarno ya ?”. Luar biasa, nama Bung Karno ternyata jauh lebih dikenal daripada nama negara asalnya.

Bung Karno memang terkenal di seluruh penjuru dunia sebagai seorang politikus yang punya kemampuan berorasi yang luar biasa. Di Indonesia sendiri hampir mustahil ada orang yang tidak mengenal nama Bung Karno. Semenjak SD anak-anak sudah dikenalkan dengan nama Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia. Meski begitu, nampaknya hanya sedikit saja orang yang tahu bahwa Bung Karno juga merupakan penikmat dan pencinta musik keroncong yang fanatik.

Kecintaan Bung Karno pada musik keroncong bisa dilihat dengan jelas ketika Bung Karno masih memimpin negeri ini. Pada tiap akhir pekan di Istana Bogor, selalu terdengar alunan musik keroncong. Musik keroncong live di tampilkan disana. “Bapak senang keroncong sejak semasa di pembuangan (Bengkulu dan Ende). Jadi beliau pintar sekali menyanyi keroncong”, ungkap Ibu Hartini. Bahkan Ibu Hartini didorong oleh Bung Karno supaya bisa bernyanyi keroncong. Untuk mewujudkan hal itu Ibu Hartini meluangkan waktu belajar bernyanyi keroncong pada Fetty Fatimah dan Titik Puspa (Intisari, Desember 1997).

Perkembangan keroncong pada era Bung Karno yang begitu pesat memang tidak luput dari campur tangan Bung Karno pada musik ini. Bung Karno sangat bangga dengan seni tradisi asli Indonesia, termasuk keroncong. Kebanggaan itu juga diimbangi dengan promosi. Seringkali Bung Karno mengirimkan misi kebudayaan ke luar negeri, dengan turut menyertakan musik keroncong. Hal yang sangat jarang dilakukan oleh pemerintahan saat ini.

Melalui pengalaman ini, nampaknya campur tangan pemerintah masih bisa dikatakan sebagai sesuatu yang ampuh di dalam mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa. Maka jika musik keroncong, sebagai suatu peninggalan dan aset yang luar biasa mau terus berkembang maka intervensi pemerintah masih sangat diperlukan. Kalau perlu ada kurikulum khusus terhadap musik keroncong, di sekolah-sekolah. Semoga pementasan Keroncong Toegoe di Cikeas dan Istana Negara, bisa sedikit membuka hati dan mata pemerintah bahwa negara perlu melindungi dan melestarikan budaya agung peninggalan leluhur ini. Semoga …

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial