Sekilas Muktamar HAMKRI I

Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (HAMKRI) berdiri sejak tahun 1975 dan menjadi salah satu pilar penopang musik keroncong. Untuk semakin menguatkan posisinya serta menjaga proses regenerasi maka HAMKRI melakukan Muktamar Nasional (MUNAS) sesuai diamanatkan dalam AD/ ADT-nya.

MUNAS HAMKRI ke-I yang bertempat di Menara Cardig-Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada tanggal 20-21 Juni 2009, dengan agenda utama adalah melakukan re-organisasi dan pemilihan pengurus baru HAMKRI periode 2009 – 2014. Terpilih sebagai pengurus harian PB HAMKRI adalah : Iwan Kresna Setiadi (Ketua Umum) dan Goteng Supardijono (Sekretaris) Dewan Pengurus Pusat HAMKRI periode 2009 – 2014.

Sekilas Sejarah HAMKRI

HAMKRI didirikan pada tanggal 13 Juli 1975 dengan Pengurus Besar, Ketua Umum HAMKRI yang kala itu dijabat oleh Maladi, serta Dewan Pembina yang merupakan tokoh-tokoh kebangsaan, seperti Moh. Said Reksohadiprodjo (tokoh pergerakan Taman Siswa), Sudiro (tokoh 45), P. Sobiran (Mayjen TNI-AD/MABAD), Drs. Umar Said (Mayjen TNI-AD/HANKAM), Ibu Sud atau Bintang Sudibyo, Sudharnoto dan Kusbini (musisi).

Tujuan didirikannya HAMKRI untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan mutu seni musik keroncong demi mempertinggi martabat keroncong sehingga dapat diabdikan kepada Pembangunan Nasional mewujudkan masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila, khususnya di bidang kultural dan mental spiritual. Tujuan ini pula yang sama hendak diraih oleh jalannya Muktamar HAMKRI ke-I/2009, dan ada harapan tersisip disana bahwa sidang besar ini merupakan awal mula kembalinya keroncong ke tengah-tengah masyarakat secara lebih terarah.

HAMKRI 2009 – 2014

200249085-001Berbagai persoalan yang disampaikan oleh masing-masing DPC HAMKRI setidaknya menggambarkan persoalan yang terjadi dalam dunia musik keroncong. Persoalan paling menonjol adalah minimnya bibit muda pemusik keroncong, seperti disampaikjan oleh DPC HAMKRI Kalimantan Tengah. Hal yang berbeda adalah situasi di Bali, di mana DPC Bali menjelaskan bahwa peremajaan musik keroncong telah terjadi, dan pada saat ini kelompok-kelompok baru dengan anggota generasi muda cukup banyak bergelut dengan musik keroncong. Dari perwakilan DPC Madiun memaparkan bahwa untuk mengatasi persoalan yang terjadi setidaknya ada harapan untuk bisa memasukkan musik keroncong ke dalam kurikulum sekolah.

Dari kondisi di atas, pengurus Besar HAMKRI terpilih merancang program dengan mengacu kepada 4 bidang program, yakni : 1) Divisi pengembangan Program ; 2) Divisi Pengembangan Kerjasama ; 3) Divisi Pengembangan Organisasi ; dan 4) Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dengan 4 (empat) Divisi tersebut, Pengurus HAMKRI Periode 2009 – 2014 akan bergerak, dan tentunya dibutuhkan dukungan dari berbagai kalangan. Selamat Bekerja. (CR- 09)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial