ALUNAN MUSIK KERONCONG DI RS DARMO SURABAYA

Musik sebagai alat pengobatan atau terapi konon telah lama dikenal, barangkali terobsesi dengan pengetahuan inilah, Direktur Rumah Sakit Darmo Bpk. Dr. Imam Soewono, SpPD menambahkan musik keroncong di rangkaian kegiatan RS Darmo yang di gelar tiap hari Rabu sore pada jam bezuk pasien ( Pk. 16.00 – 17.30 )

Pagelaran ini telah berlangsung kurang lebih 2 tahun, bertempat di Gazebo yang berada di tengah taman RS Darmo. Taman yang sejuk ini dikelilingi paviliun rawat inap karena taman inilah RS Darmo mendapat predikat The Garden Hospital.

Sore itu ’tjroeng’ menemui beliau disela sela kesibukan selaku Direktur Rumah Sakit, dengan ramahnya beliau menceritakan hal ikwal adanya kegiatan keroncong di RS Darmo tersebut. ”Adanya keroncongan di Rumah Sakit ini tak lepas dari dorongan Bpk Dullatip” (yang kita kenal sebagai anggota kehormatan KC perwakilan Surabaya) demikian beliau memulai ceritanya.

Pak Imam yang mengidolakan Sam Saimun pada masa mudanya itu adalah penyanyi dan pernah menjuarai beberapa lomba nyanyi, bahkan beliau menciptakan sebuah lagu ”Salus Aegroti Suprema Lex Est” atau ”Menyelamatkan penderita kewajiban utama” yang dinyanyikan Paduan Suara RS Darmo merupakan Brand image Song sesuai dengan moto Rumah Sakit Darmo. Beliau menyampaikan ”orang sakit dan dirawat di Rumah Sakit itu akan merasa jenuh saya dapat merasakan itu, oleh karenanya saya berusaha ingin meringankan beban tersebut dengan memberikan hiburan.

Pada tiap Rabu saya memberikan musik keroncong dan pada hari Minggu saya suguhkan gamelan bali.

Mengapa dipilih keroncong ? menurut penjelasan beliau musik yang cocok untuk para pasien adalah musik yang lembut, dan irama keroncong dirasa lebih menyentuh hati terutama jenis langgam yang mempunyai keindahan batin. Kami biasanya lebih banyak memainkan instrumentalia saja tanpa vokal namun perkembangan sekarang banyak pasien yang reques atau malahan ikut bernyanyi.

RS. Darmo Surabaya

Gazebo tersebut kami bangun 2 tahun lalu dan kegiatan keroncong tersebut telah berjalan lebih dari 1.5 tahun.

Apakah ada data statistik yang dibuat bagaimana kondisi pasien dengan adanya keroncong ini ? beliau sampaikan statistik tidak pernah dibuat namun setiap musik ini digelar saya perintahkan tiap kepala ruangan agar mencatat hal hal yang berpotensi adanya perubahan penyakit terutama sisi kejiwaan serta menampung komplain bila ada. Hasilnya 99% pasien serta keluarga yang menunggu menyatakan senang malah ada yang meminta dilakukan lehih dari 1 kali dalam seminggu.

Pernah memang ada yang komplain karena merasa terganggu, pasien tersebut berkebangsaan Korea dan setelah dicermati ternyata jiwanya labil karena mengkonsumsi obat obatan terlarang. Sound system dibuat sederhana dan disiapkan sedemikian rupa sehingga volume cukup dan tidak terlalu keras.

Sering terjadi pasien yang tinggal mengembalikan kondisi kesehatannya atau yang tidak terlalu parah meminta tolong kepada perawat untuk membantu dengan korsi roda mendekat ke Gazebo untuk ikut rengeng rengeng ( menyanyi kecil ) bersama group keroncong tersebut.

Apakah group keroncong tersebut diberi honor pak ? tentu demikian, dan saya rasa besarnya tak perlu disebutkan, bagaimanapun mereka juga mengharapkan hasil dari kerja tersebut.

Kemudian beliau mengajak ’Tjroeng’ untuk langsung ke lokasi, dan benar sebagaimana yang disampaikan pasien dengan sangat antusias keluar dari ruang tidurnya menuju ke teras kamarnya.

Tjroeng menemui beberapa pasien untuk menanyakan kesan kesan adanya keroncong tersebut, yang pertama kepada 2 orang pasien berkebangsaan Timor Leste yaitu bpk. Bonifacio Magno dan bpk Yoao Faria yang dirawat di Pav I kamar 11 yang menyatakan sangat terkesan sekali dan tak pernah dia melihat Rumah Sakit yang bernuansa taman dan ada extra musiknya.

Mereka salut kepada Direktur Rumah Sakit yang saat itu mengawali bernyanyi, melantunkan lagunya Lilis Suryani – tiga malam dan krc. Air laut dan dikatakannya punya inisiatip yang bagus, dan sangat efektif melepaskan si Sakit dari kejenuhan karena rawat inap pernyataan ini disampaikan dengan bahasa Indonesia yang patah patah.

Sangat istimewa sekali sore itu karena bpk Direktur menyanyikan berbagai lagu dengan iringan keroncong dan hebatnya beliau tak lupa menyapa pasien yang duduk di teras dengan dorongan semangat ”cepat sembuh ya pak /bu … ” ini benar benar bukan hal yang kecil, secara kejiwaan para pasien merasa diperhatikan khusus oleh bapak Direktur dengan menyebut nama mereka

Tak heran kalau semakin banyak para pasien maupun keluarganya yang keluar untuk menyambut beliau misalnya ibu Neti di Pav II kamar 19 berpamit kepada ibu mertua yang sedang ditunggu karena sakit ” bu saya keluar dulu itu sepertinya suara bapak Direktur …..

Bpk. Drs Supriadi di Pav III kamar 4 yang pada hari Senin menjalani operasi tertatih tatih dengan bantuan keluarganya keluar kamar untuk menikmati keroncong, ”ah … ada hikmahnya sakit ini, merasakan betapa enaknya orang kalau sehat … dan karena kesibukan saya menjadikan kurang sekali kesempatan menikmati keroncong, menjadikan lega sekali rasanya”

Beberapa pemerhati menanyakan kepada ’Tjroeng’ apakah YPK Tjroeng dibentuk karena adanya beberapa budaya warisan di aku negara lain, dan bpk Bonifacio Magno pasien dari Timor Leste senang sekali mendapatkan buletin ’Tjroeng’ no. 8 dan 9 sambil menanyakan alamatnya apa ada disini ? kami akan menghubungi setelah kembali ke Timor Leste

Menurut Pak Tomo pimpinan OK Sweet Memories yang mengisi acara ini, sore ini terasa lain karena tidak biasanya bapak Direktur menyanyi cukup banyak sambil menyapa para pasien, biasanya sambil lewat menyanyi satu dua lagu karena kesibukan beliau.

Diakhiri dengan Krc. Telomoyo bpk Direktur yang juga Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Jawa Timur ini menyampaikan bahwa beliau sedang menulis tentang musik sebagai terapi kesehatan. Lagu kesayangan bapak Direktur ini adalah Stb. Baju Biru yang tadi tidak sempat dilantunkan, semoga lain kali.

( P. Moen )

Please follow and like us:

tjroeng

Tjroeng Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial