OK SWASTIKA
Oleh: Widarto

Ibarat kelapa, semakin tua semakin berisi, semakin banyak santannya. Peribahasa ini dapat disematkan pada Orkes Keroncong Swastika. Artinya, sekian lama berdiri, sudah sekian banyak pendalaman, pengalaman, dan pengayaan dalam bermusik dan berinteraksi dengan masyarakat serta menyuguhkan yang terbaik bagi penggemarnya, bagi negrinya.
Grup yang bermarkas di Jalan Kana No. 2, Mangkubumen, Surakarta ini berdiri tahun 1994. Artinya, umurnya sudah hampir 20 tahun. Pimpinan sekaligus pendirinya adalah Pak Sapto Haryono. Sedangkan untuk berkiprah di berbagai tempat dan kesempatan, ditunjuklah Mas Danis Sugiyanto, S.Sn., M.Hum sebagai managernya.
Saat ini, OK Swastika digawangi oleh Sapto Haryono pada flute dan saxophone, Danis Sugiyanto pada biola, Agung Suprapto pada gitar, Martanto ‘Canthing’ di cuk, Sutopo ‘Si Doel’ pegang cak, Didik Rohmadi kebagian bass dan Mursito dipercaya memainkan cello. Sedangkan penyanyi yang bergabung saat ini yaitu Mini Satria, Puji Lestariyanti dan Asty Dewi Christiana.
Dengan personil yang kompeten, ditambah pengalaman segudang, tidak heran jika grup ini sarat dengan prestasi kejuaraan, di antaranya :
1. Juara II lomba keroncong Pekan Pariwisata Maleman Sriwedari tahun 1994.
2. Juara II lomba keroncong Pekan Pariwisata Maleman Sriwedari tahun . 1995.
3. Juara II lomba keroncong Pesta Budaya di Sitihinggil Keraton Surakarta tahun 1996.
4. Juara II lomba keroncong Piala Bergilir Gesang tahun 1996.
5. Juara I lomba keroncong se eks Karesidenan Surakarta di RRI Surakarta tahun 1997.
6. Juara II lomba keroncong tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang tahun 1997.
7. Juara I lomba keroncong Ulang Tahun Radio PTPN ke-32 tahun 2000.
8. Juara III lomba keroncong Piala Gubernur Jateng-Gesang-Waljinah dan Andjar Any tahun . 2002. Selain itu Danis Sugiyanto meraih penghargaan penyaji Biola terbaik, sedangkan dan Flute terbaik diraih oleh Sapto Haryono.
9. Juara I lomba keroncong Piala Gubernur Jateng-Gesang-Waljinah dan Andjar Any tahun 2003
Selain sering menjuarai kejuaraan, grup ini juga sarat dengan prestasi dalam proses kreatif, baik secara kelompok maupun individu diantaranya :
1. “Pasamuan Panggung†di ndalem Padmosusastran Surakarta tahun 2003.
2. “Conglungâ€, musik eksperimen keroncong dengan calung Banyumas di Pendapa Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta tahun 2005.
3. “Eksperimen kroncong†tahun 2007.
4. â€Parade 1000 bungaâ€, di Pendapa Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta tahun 2007.
5. Musik Fashion Show Anne Avanty â€Aku, Wanita dan Kebayaâ€, Jakarta tahun 2007.
6. Musik Film â€Detour to Paradiseâ€, Art Director: Andy Lee (Taiwan), musik director: Rahayu Supanggah tahun 2008.
7. Sapto Haryono melawat ke Suriname dengan Didi Kempot grup.
8. 3 orang anggota Swastika melawat ke Denmark dalam Knejpe Festival Helsingor, oktober 2011
Di tengah persaingan bisnis permusikan tanah air,musik keroncong belum mendapat porsi yang cukup. Maka dengan banyaknya grup keroncong yang handal seperti OK Swastika ini, menjadi angin segar bahwa secara mandiri grup ini bisa punya penampilan yang prima. Semoga hal ini menjadi pendorong orkes keroncong lain yang tersebar di tanah air untuk tetap berprestasi, membangun budaya sendiri, musik asli dan kebanggan negeri sendiri.